Serat Alam dan Pintal

Serat alam merupakan sumber daya alam yang harus kita budidayakan dan kita produksi agar serat sintetis tidak mengotori limbah dunia lagi....

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Blog Kami Tersedia Dalam 12 Bahasa Lainnya, Silahkan Klik Sesuai Bahasa yang Digunakan.. Terima Kasih Atas Kunjungannya.

21.37

KEUNGGULAN SUTERA

Diposting oleh Ade kurnia

Saat mengenakan pakaian yang terbuat dari sutra, Anda akan merasakan kenyamanan dan kelembutan dari bahan sutra tersebut. Namun pakaian yang terbuat dari sutra memiliki banyak keunggulan. Keunggulan dan keistimewaan dari sutra antara lain:

* Sutra merupakan bahan yang sangat kuat. Kekuatan sutra sebanding dengan kawat halus yang terbuat dari baja.
* Sutra juga lembut saat menyentuh kulit. Asam amino dalam serat sutra yang membuat sutra terasa lembut dan nyaman. Bahkan sutra dapat menjaga agar terhindar dari berbagai penyakit kulit. Tentu hal ini akan membuat pemakainya merasa nyaman.
* Sutra memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga cocok digunakan di udara yang hangat dan tropis. Karena itu, setiap pemakai bahan sutra akan merasa sejuk dan lebih kering meski udara panas. Yang menyebabkan bahan sutra mampu menyerap kelembaban dan cairan karena asam amino di dalam serat sutra mampu menyerap lalu membuang keringat.
* Bahan sutra memiliki ciri khas yaitu berkilau seperti mutiara. Hal ini disebabkan karena lapisan-lapisan fibroin, yaitu sejenis protein yang dihasilkan ulat sutra, membentuk struktur mikro yang berbentuk prisma. Struktur prisma inilah yang menyebabkan cahaya akan disebar ketika terkena bahan dari sutra sehingga menimbulkan efek kilau yang indah pada sutra.
* Sutra memiliki daya tahan terhadap panas dan tidak mudah terbakar.
* Salah satu kemampuan istimewa sutra adalah mampu melindungi kulit tubuh dari sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit.
Baca Selengkapnya...

21.35

PROSES PEMBUATAN SUTERA

Diposting oleh Ade kurnia

Sutra dihasilkan dari kepompong ulat sutra. Ulat sutra menghasilkan kepompong yang dapat dipintal menjadi serat sutra. Ada ratusan jenis ulat sutra, namun sutra yang terbaik dihasilkan oleh kepompong dari ulat sutra pohon murbei yang memiliki nama ilmiah Bombyx mori.


Induk sutra dapat menelurkan hingga 500 butir telur ulat sutra seukuran kepala jarum pentul. Setelah sekitar 20 hari, telur tersebut menetas menjadi larva ulat yang sangat kecil. Larva ulat ini akan memakan daun murbei dengan agresif. Sekitar 18 hari kemudian, ukuran badan larva ulat tersebut telah membesar hingga 70 kali ukuran tubuh semula serta empat kali mengganti cangkangnya. Kemudian larva ulat tersebut akan terus membesar hingga beratnya mencapai 10.000 kali berat semula. Pada saat itu ulat sutra akan berwarna kekuningan dan lebih padat. Itulah tanda ulat sutra akan mulai membungkus dirinya dengan kepompong.

Kemudian kepompong direbus agar larva ulat di dalamnya mati. Karena jika dibiarkan, ulat akan matang lalu menggigiti kepompongnya sehingga tidak bisa digunakan lagi. Setelah ulat mati, serat di kepompong dapat diuraikan menjadi serat sutra yang sangat halus.

Satu buah kepompong sutra dapat menghasilkan untaian serat sepanjang 300 meter hingga 900 meter dengan diameter 10 mikrometer (1/1000 milimeter). Di seluruh dunia dalam satu tahun dapat menghasilkan total serat sutra sepanjang 112,7 milyar kilometer atau sekitar 300 kali perjalanan pergi-pulang ke matahari dari bumi!

Kemudian serat sutra yang halus tersebut dipintal. Serat sutra dipintal dengan proses yang menyerupai proses pada saat ulat sutra memintal kepompongnya. Proses itulah yang dibuat menjadi alat pemintalan serat sutra untuk dibuat menjadi kain sutra yang indah. Bahan kain dari sutra inilah yang kemudian dibuat menjadi berbagai produk pakaian maupun produk lainnya. Beberapa batik kelas terbaik di Indonesia juga menggunakan bahan dari sutra.
Baca Selengkapnya...

21.31

SEJARAH SUTERA

Diposting oleh Ade kurnia


Pada awalnya, sutra merupakan produk ekslusif Kekaisaran Cina atau Tiongkok. Sutra mulai dikenal di Cina sejak sekitar tahun 2700 SM. Hanya bangsa Cina yang mengetahui rahasia pembuatan sutra selama berabad-abad. Siapapun yang membocorkan cara pembuatan sutra akan dibunuh sebagai seorang pengkhianat. Karena monopoli inilah yang membuat harga sutra sangatlah mahal, bahkan sebanding dengan emas pada masa itu.

Lalu pada tahun 550 M, Kaisar Romawi Timur atau Bizantium yang bernama Justinian I mengirim 2 biarawan yang menyamar sebagai mata-mata ke negeri Cina. Mereka berhasil mengambil ulat sutra dari negeri Cina dan mengetahui cara membuat sutra pada tahun 552 M. Sejak saat itu, monopoli sutra bukan lagi milik Kekaisaran Cina.

Sejak saat itu, sutra dikembangkan di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi dan menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, sutra mulai dikenal sejak abad kesepuluh. Kemudian pada tahun 1718, bangsa Belanda membawa teknologi untuk budi daya sutra di Indonesia. Sejak saat itulah, sutra mulai dikembangkan di Indonesia.
Baca Selengkapnya...

21.28

TEKSTIL MOTIF BATIK

Diposting oleh Ade kurnia

Ini lah dia artikel mengenai tekstil bermotif batik:
1. Pada umumnya bahan dasar yang digunakan adalah terbuat dari serat polyester walaupun ada juga yang terbuat dari kain katun, kain rayon, kain rami dan kain sutra seperti halnya pada kain batik.

2. Gambar pada kain tekstil bermotif batik (sablon) biasanya tidak akan tembus hingga pada bagian belakang kain. Berbeda dengan yang terdapat pada penjahit kebaya, bisa jadi kebaya di sana merupakan batik asli yang berkualitas.

3. Kain sablon tidak tercium bau lilin dan hampir tidak ada aroma apapun.

4. Detail gambar pada kain sablon relatif lebih halus dan lebih lengkap bilamana dibandingkan dengan kain batik. Pada kain tekstil bermotif batik (sablon) detail gambarnya lebih bisa mencapai ukuran yang kecil-kecil dengan warna-warna yang lebih gelap bisa didapatkan, berbeda dengan kain batik. Misalnya bisa kita temukan pada jilbab anak berbahan batik. Hal ini dikarenakan kemampuan proses sablon semakin bagus dan teknologinya semakin maju. Proses sablon sendiri banyak macamnya diantaranya adalah dengan teknik sablon tangan (hand printing), menggunakan plat dan sistem rotary yaitu dengan teknik pencetakan berputar menggunakan silinder. Tiap teknik mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing yang berhubungan dengan ukuran gambar dan kualitas detail motifnya.

5. Harga kain sablon relatif lebih murah, serta jumlah produksinya biasanya lebih banyak hal ini ditempuh agar biaya untuk pembuatan film/plat atau pembuatan screen sablon bisa tertutupi (break event point), karena biaya pembuatan film cukup mahal, sehingga bila diproduksinya sedikit maka dengan sendirinya harga kain akan sama mahalnya dengan kain batik.

6. Bentuk ragam hias atau ornamen pada lembaran kain sablon sudah pasti akan banyak kesamaannya dan tepat antara motif yang satu dengan yang lainnya.

7. Kain sablon bisa kita temui dalam bentuk gulungan. Biasanya dalam satu gulung bisa mencapai panjangnya lebih dari 100 meter.

Pada akhirnya, baik yang mengunakan busana kain batik maupun yang menggunakan busana sablon atau tekstil bermotif batik yang pasti kita semua cinta batik Indonesia. Indonesia mendapatkan award dari UNESCO bahwa batik adalah budaya bangsa Indonesia setelah diakuinya keris dan wayang kulit yang telah mendapatkan penghargaan dari UNESCO terlebih dulu.

Batik telah digunakan pada baju, celanaa, tas, atau mungkin selimut/blankets products, bahan kaca, dll.

http://netsains.com
Baca Selengkapnya...

21.20

SERAT RAMIE

Diposting oleh Ade kurnia

Serat ramie merupakan satu dari tiga unggulan produk lokal dari Garut, namun pemanfaatannya saat ini baru untuk pembuatan tekstil. Aplikasi serat ramie untuk pembuatan produk komposit serat alam merupakan hal yang baru pertama kali dikenal di Garut dan dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat di Garut”, demikian disampaikan Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Garut, Budiman saat membuka acara Sosialisasi Aplikasi Komposit Serat Alam Ramie di Kabupaten Garut pada 3 – 4 Desember 2009.

Serat rami yang berasal dari tumbuhan ramie (Boehmeria nivea Gaud) yang memiliki tingkat durability tinggi. Dibandingkan dengan serat kapas, serat ramie mempunyai kelabihan yaitu serat lebih panjang, kekuatan lebih besar dan daya serap air lebi besar.Untuk menjadi kulit batang ramie siap pintal tahapan yang harus dilakukan antara lain : Dekortikasi, degumming, pemutihan, pelurusan serat, pemotongan serat dan penguraian bundel. Dengan berkembanganya teknologi pemanfaatan serat ramie tidak hanya untuk pembuatan tekstil, tapi berkembang sebagai bahan komposit yang ramah lingkungan dan berpotensi menggantikan logam dan plastik.

Sosialisasi yang diadakan Pusat Teknologi Material (PTM) BPPT tersebut bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Garut. Menurut Agus Hadi Santoso W Direktur Pusat Teknologi Material BPPT ” sosialisasi ini bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat tentang pembuatan produk komposit serat alam yang dapat diterapkan pada pembuatan aksesoris interior dan eksterior kendaraan bermotor seperti modifikasi bemper dengan variasi geometri dan pewarnaan”.

Agus menjelaskan ”Pembuatan aksesoris kendaraan bermotor dari serat ramie karena mempunyai nilai jual yang tinggi selain itu juga pembuatan alat-alat rumah tangga, selain itu Garut juga sebagai daerah yang mempunyai potensi ramie sangat besar” jelasnya. Peserta sosialisasi terdiri dari beberapa instansi dinas terkait antara lain Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat serta kelompok pengrajin serat ramie serta para fabrikator fiberglass. (PTM BPPT
Baca Selengkapnya...

20.51

SUTERA ALAM

Diposting oleh Ade kurnia

Sutra atau sutera merupakan serat protein alami yang dapat ditenun menjadi tekstil. Jenis sutra yang paling umum adalah sutra dari kepompong yang dihasilkan larva ulat sutra murbei (Bombyx mori) yang diternak (peternakan ulat itu disebut serikultur). Sutra bertekstur mulus, lembut, namun tidak licin. Rupa berkilauan yang menjadi daya tarik sutra berasal dari struktur seperti prisma segitiga dalam serat tersebut yang membolehkan kain sutra membiaskan cahaya pada pelbagai sudut.
Pemintalan benang sutra dari kepompong ulat sutra.

"Sutra liar" dihasilkan oleh ulat selain ulat sutra murbei dan dapat pula diolah. Pelbagai sutra liar dikenali dan digunakan di Cina, Asia Selatan, dan Eropa sejak zaman silam, namun skala produksinya selalu jauh lebih kecil daripada sutra ternakan. Sutra liar berbeda dari sutra ternakan dari segi warna dan tekstur, dan kepompong liar yang dikumpulkan biasanya sudah dirusak oleh ngengat yang keluar sebelum kepompong tersebut diambil, sehingga benang sutra yang membentuk kepompong itu sudah terputus menjadi pendek. Ulat sutra ternakan dibunuh dengan dicelup ke dalam air mendidih sebelum keluarnya ngengat dewasa, atau dicucuk dengan jarum, sehingga seluruh kepompong dapat diurai menjadi sehelai benang yang tak terputus. Ini membolehkan sutra ditenun menjadi kain yang lebih kuat. Sutra liar biasanya juga lebih sukar dicelup warna daripada sutra ternakan.
Empat jenis ngengat sutra ternakan yang terpenting.

Sutra juga dihasilkan oleh beberapa jenis serangga lain, namun hanya jenis sutra dari ulat sutra yang digunakan untuk pembuatan tekstil. Pernah juga dijalankan kajian terhadap sutra-sutra lain yang menampakkan perbedaan dari aspek molekul. Sutra dihasilkan terutama oleh larva serangga yang bermetamorfosis lengkap, tetapi juga dihasilkan oleh beberapa serangga dewasa seperti Embioptera. Produksi sutra juga kerap dijumpai khususnya pada serangga ordo hymenoptera (lebah, tabuhan, dan semut), dan kadang kala digunakan untuk membuat sarang. Jenis-jenis arthropoda yang lain juga menghasilkan sutra, terutama arachnida seperti laba-laba.
Baca Selengkapnya...


free counters